Kain khazanah Nusantara tidak hanya cantik dan elegan namun juga memiliki nilai budaya serta teknik pembuatan yang rumit. Bahkan saking indahnya motif tenun, kain ini sering difungsikan sebagai dekorasi photoshoot, karpet, selimut, ikat kepala dengan motif tribal hingga pajangan dinding juga lho. Apalagi peminatnya bukan hanya kalangan lokal tapi juga dari mancanegara. Pengaplikasian kain tenun juga sudah lumrah dikombinasikan sebagai bahan aksesoris hingga pakaian kasual unik yang instagrammable banget. Merawat kain tenun sesungguhnya bukan hal yang sulit kok, cuman harus sedikit lebih apik agar keindahannya tetap terjaga dan warnanya tidak luntur. Di bawah ini cara-cara yang bisa banget kamu tiru untuk merawat kain tenun kesayangan kamu.
Teknik pewarnaan kain tenun yang alami membuatnya menjadi rentan untuk pudar. Namun, jangan khawatir kadar pewarnaan pada kain juga berpengaruh. Untuk mengecek apakah kain tenun aman untuk dicuci kamu bisa melakukan pengetesan dengan memasukkan sedikit bagian dari kain ke dalam air. Lihat apabila airnya berubah keruh atau tidak sama sekali selama 2-3 menit. Air keruh menandakan warna pada kain memudar sehingga opsi yang dapat Anda lakukan untuk membersihkan kain tenun adalah dengan dry cleaning. Jika sebaliknya, maka Anda aman untuk mencuci kain tenun dengan air dengan beberapa penyesuaian.
Atau, temukan label pakaian untuk melihat saran maintenance kain Anda.
Dry cleaning dapat dilakukan dengan dan tanpa mesin cuci. Tahapan dry cleaning tanpa mesin dapat dilakukan dengan dianginkan saja. Jadi kain jangan terkena maupun dijemur di bawah sinar terik matahari langsung ya.
Dry cleaning dengan mesin sebenarnya tidak sepenuhnya kering karena untuk mencuci pakaian Anda tetap menggunakan semacam cairan khusus semacam Perchloroethylene (pelarut minyak bumi). Namun pelarut ini bukan campuran air dan deterjen. Metode ini digunakan terhadap kain khusus yang tidak boleh dicuci dan tidak disarankan untuk pakaian berbahan kulit, suede, bulu, atau yang penuh dengan noda seperti lumpur karena dry cleaning justru akan mengeraskan noda tersebut.
Tahapan dry cleaning dengan mesin cuci diantaranya:
Pengrajin kain tenun jenis Sumba berpendapat bahwa pewarna alami pada kain tenun sangat bagus jika sering dicucikan dengan air laut. Beberapa adaptasi yang dilakukan pemilik kain jika tidak memiliki akses laut yang dekat dengan mereka adalah dengan menggunakan air garam.Namun, sebenarnya kain tenun sendiri tidak perlu sering-sering dicuci. Jika memang diperlukan, beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan metode ini pada kain tenun ialah: jenis sabun cuci yang digunakan harus yang lembut seperti jenis shampoo atau sabun bayi bukan dengan deterjen karena dikhawatirkan dapat merusak serat kain. Jangan juga mencuci kain tenun dengan air panas. Selanjutnya, yuk simak tahapan merawat kain tenun dengan metode basah di bawah ini:
Jika sedang tidak digunakan, tekuk sedikit dan simpan kain dalam keadaan digantung pada hanger dalam lemari. Nah, produk dari Etnus Tenun utamanya selimut aman kok untuk dilipat. Namun, untuk menyimpannya selalu jaga agar kondisi tempat penyimpanan atau lemari kamu selalu kering yah. Kuncinya adalah agar tidak berjamur dan memicu datangnya rayap. Caranya dengan menaruh kapur barus dan silica gel. Agar kain harum alami, kamu juga dapat menaruh pengharum natural seperti cengkeh. Selanjutnya, apabila kain tidak dipakai selama sebulan, jangan lupa untuk selalu dikeluarkan dari penyimpanan dan dianginkan. Setelah itu bisa dimasukkan kembali dalam penyimpanan.
Nilai kain tenun dari Etnus Tenun sangat tinggi dan bahkan semakin berkembangnya jaman juga banyak yang mulai melirik fashion style dengan kombinasi tenun Indonesia lho. Hal ini karena selain kain tenun kita diolah rumit dengan cara tradisional buatan tangan pengrajin terampil namun juga memerlukan tingkat presisi untuk menimbulkan motif yang unik tersebut. Mau lihat koleksinya? Cek page produk sekarang yuk disini.
WhatsApp us